Angka Balita Stunting Capai 24,4 Persen, BKKBN Launching Aplikasi Elsimil

- Selasa, 12 Juli 2022 | 21:20 WIB
Sestama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto usai menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa 12 Juli 2022
Sestama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto usai menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa 12 Juli 2022

BERITAKARYA.ID, CILEGON - Angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya secara nasional mencapai 24,4 persen.

Hal itu diungkapkan Sestama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto usai menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa 12 Juli 2022.

"Kalau secara nasional masih 24,4 persen prevalensinya," katanya kepada wartawan.

Tavip mengungkapkan, BKKBN sebagai lembaga yang bertugas di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana diberi waktu oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo agar menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang.

Baca Juga: 40 Persen Laka Lantas di Cilegon Terjadi di JLS

Oleh karena itu, kata Tavip, pihaknya mulai melakukan pencegahan dari hulu ke hilir, termasuk telah melaunching aplikasi bernama Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil).

Tavip menerangkan, Elsimil merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mendeteksi dan memeriksa kesehatan calon pengantin tiga bulan sebelum pernikahan.

"Jadi kalau orang mau menikah harus mengisi itu dengan tujuan untuk mengetahui status kesehatan calon pengantin," terangnya.

Namun, Tavip menegaskan, apabila calon pengantin ketika diperiksa kesehatannya dinyatakan belum sehat bukan berarti pernikahannya akan ditunda.

"Kalau dia belum sehat bukan berarti menunda perkawinannya, tapi menunda kehamilannya. Karena nanti ketika kemudian sudah diperiksa itu akan dilangsungkan koreksi melalui intervensi, entah itu tablet tambah darah, mungkin gizi, nah itu ketika sebelum nikah," katanya.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Kehilangan Tangan Kanan, Tangan Kiri, Kejatuhan Bulan, Keluar dari Kereta Api dalam Islam

Tak sampai di situ, dalam rangka pencegahan stunting, BKKBN akan menerjunkan tim pendamping keluarga untuk ibu hamil yang ada di setiap wilayah guna memantau perkembangan janin.

"Dia yang akan memantau tentang perkembangan kesehatan janin yang ada, apakah sudah periksa ke Puskesmas, apakah sudah minum vitamin, jadi nanti itu akan terekam ada berapa orang yang hamil di sebuah desa misalnya, itu dipastikan pelayanan terlaksana," ucap Tavip.

Selanjutnya, pasca melahirkan pihaknya juga akan melakukan pemantauan lebih lanjut di seribu hari pertama kehidupan bayi atau sebelum usia 2 tahun melalui Kartu Tumbuh Kembang Anak.

Halaman:

Editor: Irfan Luthfi Arief

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X