BERITAKARYA.ID, CILEGON - Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar sebut Hari Raya Idul Adha memiliki kaitan erat dengan peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas.
Menurutnya, Idul Adha dan Harganas memiliki filosofi yang sama, yaitu pengorbanan untuk mendapat kebahagiaan.
"Ini adalah hal yang terkait erat dengan peristiwa Hari Keluarga Nasional. Karena di situ terjadi sebuah perjuangan yang orang tua di dalam komunitas keluarga bahagia itu harus mengorbankan sesuatu yang sangat bernilai, yang itu dicerminkan dalam bentuk dedikasi kita kepada Allah SWT," katanya dalam sambutan acara peringatan Hari Keluarga Nasional 2022 di Lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa 12 Juli 2022.
Al Muktabar menyampaikan, dalam peringatan Harganas 2022 itu pihaknya mencanangkan konsep kebahagiaan. Pasalnya, menurutnya kebahagiaan adalah kunci dalam membentuk kelurga yang berketahanan.
Baca Juga: 40 Persen Laka Lantas di Cilegon Terjadi di JLS
"Dengan demikian maka keluarga kita harapkan mampu menghadapi segala tantangan ke depan dari semua problem-problem kehidupan dan optimis untuk terus menerus membangun Banten ini," ujarnya.
Selain mencanangkan konsep kebahagiaan, Al Muktabar juga menuturkan pihaknya memaknai peringatan Haganas 2022 itu untuk berkonsentrasi menangani stunting dan gizi buruk di Banten.
"Tadi saya sampaikan di sambutan saya untuk kita menggerakkan stakeholder, pemerintah, masyarakat dan semua tingkatan kita yang tergabung dalam stakeholder itu untuk kita bisa menangani stunting dan gizi buruk," tuturnya.
Dalam penanganan dua masalah kesehatan pada anak itu, Al Muktabar menyadari perlu biaya yang tidak sedikit untuk setiap agenda di sejumlah instansi dalam rangka penurunan angka stunting dan gizi buruk, sebagaimana yang dimandatkan oleh Presiden Joko Widodo harus mencapai 14 persen pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Lirik Lagu dan Terjemahan Why Can’t You Wait - The Chainsmokers dan Bob Moses
"Karena biaya itu terakumulasi oleh semua lini, jadi semua stakeholder kita baik itu pemerintah kabupaten/kota, provinsi, instansi vertikal seperti BKKBN itu akan teralokasi pembiayaan yang sesuai dengan program masing-masing dalam rangka kita menangani stunting dan gizi buruk ini. Untuk lebih teknisnya nanti tertuang di kegiatan masing-masing baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam DIPA," katanya.***
Artikel Terkait
Almuktabar Gugat Gubernur Banten Wahidin Halim ke PTUN
Almuktabar: Harga Minyak Goreng Ditetapkan Paling Tinggi 15.500 Per Kilo, Jika Pedagang Nakal Laporkan!
Angka Balita Stunting Capai 24,4 Persen, BKKBN Launching Aplikasi Elsimil