Awalnya Tak Mau Menyolatkan Jenazah Abu Nawas, Imam Syafii Menangis Setelah Membaca Syair Ini

- Rabu, 27 Juli 2022 | 20:46 WIB
Ilustrasi Abu Nawas
Ilustrasi Abu Nawas

BERITAKARYA.ID - Imam Syafii hidup sezaman dengan Abu Nawas, seorang penyair kenamaan yang terkenal dengan kejenakaan dan seribu akalnya. Kedua tokoh Islam itu hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid.

Dikisahkan, Imam Syafii menangis sejadi-jadinya ketika Abu Nawas meninggal. Padahal sebelumnya Imam Syafii enggan untuk menyolatkan jenazah Abu Nawas

Imam Syafii kurang suka dengan sifat Abu Nawas yang dianggapnya kurang mencerminkan sebagai seorang muslim. Berikut kisahnya yang dikutip dari tayangan YouTube TABASSAM Channel.

Suatu hari tersiar kabar bahwa Abu Nawas meninggal dunia. Kematian Abu Nawas pun segera tersiar ke seluruh negara Irak saat itu.

Kabar kematian Abu Nawas itu membuat gempar semua orang, termasuk Khalifah Harun Al-Rosyid. Seperti banyak dikisahkan, Khalifah Harun Al-Rosyid merupakan sahabat Abu Nawas. Karenanya, Khalifah Harun Al-Rosyid sedih dan merasa sangat kehilangan.

Baca Juga: Karomah Syekh Nawawi Albantani, Santri Ingin Pulang ke Indonesia Disuruh Ketuk Pintu Rumah Penduduk Arab

Kabar kematian Abu Nawas juga sampai ke telinga Imam Syafii. Namun Imam Syafii enggan untuk ikut menyolatkan jenazah Abu Nawas. Sementara semua orang sudah berkumpul dan melayat Abu Nawas.

Saat proses pemandian jenazah akan dilakukan, salah seorang warga menemukan secarik kertas dari kantong baju Abu Nawas.

Kertas itu berisi tulisan Syair Abu Nawas yang merupakan syair yang terakhir kalinya. Inilah isi Syair Abu Nawas terakhir tersebut.

Wahai tuhanku, dosa-dosaku terlalu besar dan banyak, tapi aku tahu bahwa ampunanMU lebih besar.

Jika hanya orang baik yang boleh berharap kepadaMU, kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunan.

Aku berdoa padaMU seperti yang Engkau perintahkan dengan segala kerendahan dan kehinaan. Kalau sudah KAU tampik tanganku, lantas siapa yang memiliki kasih sayang.

Hanya harapan yang ada padaku, ketika aku berhubungan denganMU dan keindahan ampunanMU, dan aku pasrah setelah ini.

Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab Marahi Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur

Halaman:

Editor: Irfan Luthfi Arief

Sumber: YouTube @TABASSAM Channel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kedutan Pada Mata Menurut Medis

Rabu, 27 Juli 2022 | 06:31 WIB

Arti Kedutan Pada Mata Menurut Primbon

Rabu, 27 Juli 2022 | 06:20 WIB

Lima Hikmah Berqurban yang Patut Kita Ketahui

Senin, 4 Juli 2022 | 16:53 WIB

Terpopuler

X