Asal Usul Misteri Siluman Ular Badarawuhi di Desa Penari Bag 2

BERITAKARYA.ID - Semua wanita ia goda termasuk para wanita yang sudah bersuami. Suatu ketika sang lurah mendengar ada seorang wanita pendatang di warung di tengah desa.

Wanita tersebut adalah Ratna Nareh, si lurah kemudian mendatangi Ratna Nareh dan menawarkan menginap di rumahnya dan Ratna Nareh menyetujuinya.

Pada malam ketika Ratna Nareh tertidur, sang lurah dan kedua anak buahnya mengintip dan berniat jahat. Namun karena kesaktian dari Ratna Nareh, begitu pintu terbuka, lurah terpental dan mati di tempat.

Baca Juga: Asal Usul Misteri Siluman Ular Badarawuhi di Desa Penari Bag 1

Sedangkan anak buahnya lari namun tiba-tiba jatuh dan mati karena ilmu kanuragan yang dimiliki oleh Ratna Nareh.

Dari situlah dia menjadi pengganti lurah untuk memimpin desa tersebut. Ratna Nareh bersifat sombong karena memiliki kekuatan. Ia melanggar larangan adat desa tersebut.

Larangan itu, bahwa tidak boleh mengadakan tarian yang diiringi gamelan, karena akan mengundang penghuni gaib dari Alas Daha termasuk penghuni Sendang di dalamnya.

Baca Juga: Di Balik Kesuksesan Film KKN di Desa Penari, Ada Syarat yang Diminta oleh Penulis Cerita

Namun Ratna Nareh malah berteriak menantag penghuni Alas Daha. Jika mereka hadir, kata Ratna Nareh, dia akan menaklukannya satu persatu.

Akibat kesombongannya, semua penduduk musnah termasuk Ratna Nareh. Salah satu makhluk halus yang memasuki itu adalah utusan dari Ratu Pantai Selatan yang menjaga Sendang di Alas Daha.

Ia merasuki dan tidak mau keluar dari jasad penari itu, sampai suatu ketika jasad penari itu dimusnahkan barulah dia keluar.

Baca Juga: Dugaan Raffi Ahmad Laporkan Medina Zein ke Polda Metro Jaya

Dari situlah dia diusir dari Pantai Selatan, wujudnya tetap memaki kebaya dan selendang hijau, cantik anggun dan kerap jahil terutama kepada kaum laki-laki.

Namun ketika marah akibat ada yang mengotori tempatnya atau melanggar aturannya, maka wujudnya akan berubah.

Wujudnya akan berubah setengah badan atasnya berwujud wanita dan setengan laginya ular. Dialah yang disebut Badarawuhi oleh orang-orang Jawa.***