BERITAKARYA.ID, CILEGON - Tingginya suara tidak sah pada Pemilu 2019 lalu menjadi salah satu tantangan pada Pemilu serentak 2024 mendatang.
Hal itu diakui Kepala Divisi Partipasi Masyarakat KPU Kota Cilegon, Patchurrohman.
"Satu tantangan KPU di Provinsi Banten, Secara nasional memang ada 17 jutaan surat suara yang tidak sah," katanya kepada wartawan, Rabu 29 Juni 2022.
Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab Marahi Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur
Tingginya angka suara tidak sah itu, disinyalir karena masyarakat masih belum memahami dengan benar cara mencoblos surat suara.
Oleh karena itu, agar hal itu tidak terulang kembali di Pemilu 2024, pihaknya akan gencar melakukan pendidikan kepada pemilih.
"Mungkin karena kerumitan-kerumitan di TPS cara mencoblos yang benar, tidak boleh keluar garis dan lain-lain itu," tuturnya.
Baca Juga: Pernah Dikabarkan Isu Miring dengan Amanda Manopo, Nama Arya Saloka Tetap Bersinar
"Edukasi mungkin akan kita tingkatkan karena itu menjadi tugas KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Ke depan berarti pendidikan pemilih harus lebih ditingkatkan," kata dia.
Selain melakukan pendidik kepada pemilih, KPU Kota Cilegon juga akan gencar mengadakan simulasi pencoblosan.
Target utama dari simulasi itu adalah para siswa-siswi SMU sederajat yang nanti di 2024 menjadi pemilih pemula.
"Adik-adik kita yang usianya 17 tahun di 2024 itu yang akan kita jadikan target untuk simulasi penggunaan hak suara di TPS. Ini sangat penting karena mereka pertama kali mencoblos di 2024, mereka akan ditargetkan," pungkasnya.
Agar Pemilu 2024 dan rencana itu dapat terlaksana dengan baik, lanjut Patchurrohman, perlu penguatan di perencanaan dalam pelaksanaan segala tahapan, termasuk partisipasi dari masyarakat.***
Artikel Terkait
KPU RI Bertemu Presiden Jokowi, Bahas Kesiapan Pemilu 2024
Anggaran Pemilu 2024 Rp 76,6 Triliun, Ketua DPR RI Ingatkan KPU
KPU Ajak Insan Pers untuk Tangkal Berita Hoax